Surakarta, 13 Maret 2025 – Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari proses akademik mahasiswa Program Studi S3 Pendidikan IPA. Kali ini, diskusi berfokus pada validasi instrumen disertasi mahasiswa Anggit Grahito W (NIM T851808002), yang mengusung penelitian tentang “Pengembangan Model Discovery Learning Assisted Scaffolding (DLAS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Mahasiswa.”
Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom pada Selasa, 18 Maret 2025, pukul 10.00 WIB. FGD ini diharapkan menjadi ruang diskusi ilmiah bagi para akademisi dan praktisi pendidikan dalam mengevaluasi serta menyempurnakan model pembelajaran inovatif yang diteliti.
Sejumlah pakar pendidikan dan validator instrumen disertasi akan hadir dalam forum ini, di antaranya:
- Prof. Dr. Widha Sunarno, M.Pd (Promotor)
2. Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. (Ko-Promotor 1)
3. Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd., M.Pd. (Ko-Promotor 2)
4. Prof. Dr. Sri Yamtinah, M.Pd. (UNS)
5. Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si. (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
6. Dr. Ahmad Khoiri, M.Pd., CIQnR. (Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo)
7. Dr. Jumanto, S.Pd., M.Pd. (Universitas Slamet Riyadi)
8. Dr. Sigit Dwi Saputro, S.Pd., M.Pd. (Universitas Trunojoyo Madura)
9. Dr. Faiz Hasyim, M.Pd. (STKIP Al-Hikmah Surabaya)
10. Dr. Suyatman, M.Pd. (UIN Raden Mas Said Surakarta)
Model Discovery Learning Assisted Scaffolding (DLAS) yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam mata kuliah Konsep Dasar IPA. Metode ini memadukan pembelajaran berbasis penemuan dengan teknik scaffolding, sehingga mahasiswa mendapatkan bimbingan bertahap untuk membangun pemahaman mereka secara mandiri dan mendalam.
Diskusi ini menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa instrumen penelitian telah memenuhi standar validitas akademik. Dengan keterlibatan para pakar, diharapkan model DLAS dapat berkontribusi bagi pengembangan metode pengajaran yang lebih efektif dan aplikatif di dunia pendidikan tinggi.