Selasa, 17 Desember 2024, menjadi hari penting bagi Syafrial, mahasiswa Program Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS (NIM: T851808015), yang menjalani ujian tertutup disertasi di Ruang 213 lantai 2, Gedung G FKIP Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret (UNS). Dalam ujian yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut, hadir Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si. Dosen Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang bertindak sebagai Pakar Luar dan salah satu penguji.
Dr. Minan, yang memiliki keahlian di bidang pengembangan model pembelajaran inovatif, belajar dan pembelajaran fisika, serta pembelajaran IPA, memberikan kontribusi signifikan dalam memberikan masukan dan penilaian terhadap disertasi Syafrial.
Syafrial mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Discovery Numbered Head Together Repetition (DNHTR) untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Negeri Konawe Selatan Sulawesi Tenggara.” Penelitian ini mengusung inovasi dalam pembelajaran, menggabungkan tiga pendekatan pembelajaran, yaitu Discovery Learning, Numbered Head Together, dan Repetition, untuk meningkatkan kreativitas siswa.
Keunggulan Model DNHTR
Disertasi ini menguraikan keunggulan DNHTR, antara lain:
- Sintaks Terstruktur: Model ini memiliki enam langkah utama (Stimulation, Identification Problems, Investigation Together, Discuss, Conclusion, dan Repetition) yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
- Dasar Teoretis yang Kuat: Model ini didasarkan pada teori pembelajaran dari para ahli seperti Piaget, Vygotsky, dan Bruner, sehingga relevan dan inovatif.
- Fokus pada kemampuan berpikir kreatif: Setiap langkah model terkait langsung dengan elemen berpikir kreatif, seperti kelancaran ide, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi.
- Aplikasi Praktis: Model ini telah dirancang untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan panduan rinci bagi guru dan siswa.
Dr. Muhammad Minan Chusni dan tim penguji memberikan beberapa masukan untuk menyempurnakan penelitian ini. Di antaranya adalah penyederhanaan bahasa dalam modul, penguatan data empiris, perluasan contoh penerapan ke bidang lain, serta penambahan instrumen praktis seperti lembar kerja siswa dan rencana pembelajaran.
Harapan dan Dampak
Melalui pengembangan model DNHTR, Syafrial berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, khususnya dalam memberdayakan kreativitas siswa SMP di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Model ini juga diharapkan dapat menjadi referensi inovatif bagi guru di berbagai daerah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ujian berlangsung lancar dan menjadi langkah penting menuju pencapaian gelar Doktor. Dengan berbagai perbaikan yang diusulkan, model DNHTR memiliki potensi besar untuk diterapkan secara lebih luas di dunia pendidikan Indonesia.