Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berbasis Prodi telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 September 2024 oleh Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kegiatan PKM ini bertempat di SMPN 2 Sumedang. PKM berbasis prodi ini mengangkat tema “Penguatan Pemahaman pada Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium Berbasis Higher Order Thinking Laboratory (HOT-LAB) dan Sophisticated Thinking Blended Laboratory (STB-LAB) untuk Guru,” yang bertujuan memperkuat kemampuan para guru dalam melaksanakan kegiatan laboratorium secara efektif dan inovatif. Kegiatan PKM ini diikuti oleh guru-guru IPA yang tergabung dalam MGMP IPA Kabupaten Sumedang.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan dari anggota tim pengabdi, Dosen Prodi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Wahyuni Handayani, M.T. Beliau menyampaikan bahwa agenda utama pada kegiatan PKM ini adalah dua hal penting. Pertama, berbagi dan mendiskusikan berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru-guru di sekolah, terutama terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA atau Fisika di kelas. Beliau juga menekankan pentingnya guru mampu beradaptasi dengan tantangan pembelajaran masa kini yang menuntut kreativitas, inovasi, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kedua, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan menerapkan model pembelajaran HOT-LAB dan STB-LAB. “Dengan penerapan model ini, kami berharap para guru dapat lebih mudah mengintegrasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran dan praktikum, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, analitis, dan kreatif,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ketua MGMP IPA Kabupaten Sumedang, Santy Nurmalasari, M.Pd., juga memberikan sambutan hangat. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dari Prodi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang selalu aktif menjadi mitra MGMP IPA Sumedang. “Prodi Pendidikan Fisika telah menjadi partner kami sejak lama, dan dukungan serta kontribusinya sangat membantu dalam program pelatihan dan pengembangan keterampilan para guru,”. Beliau juga menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru, terutama dalam menerapkan model pembelajaran laboratorium yang berbasis HOTS, guna menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Adam Malik, M.Pd. selaku ketua tim Pengabdi PKM Berbasis Prodi dan Riki Purnama Putra, S.Pd. sebagai anggota tim pengabdi. Kedua pemateri memaparkan berbagai metode dan teknik praktis untuk memanfaatkan HOT Lab dan STB-Lab dalam pembelajaran IPA. Peserta, yang terdiri dari guru-guru IPA se-kabupaten Sumedang, tampak antusias mengikuti sesi pelatihan yang berlangsung interaktif.
Kegiatan ini juga melibatkan sesi diskusi. Dalam sesi diskusi, beberapa guru mengemukakan tantangan yang sering dihadapi saat mengajar Fisika, seperti kesulitan siswa dalam memahami konsep abstrak dan kurangnya minat terhadap pelajaran ini. Menanggapi hal tersebut, Dr. Adam Malik, M,Pd menjelaskan bahwa penting bagi guru untuk tidak hanya berfokus pada penyampaian materi dan contoh soal saja. “Dalam pembelajaran fisika itu jangan hanya menjelaskan materi kemudian contoh soal, namun kita harus memberikan arahan materi yang terkait konsep dan kehidupan sehari-hari, sehingga anak-anak dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pemahaman konsep berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Dengan pendekatan ini, Fisika tidak akan menjadi momok bagi peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan ini juga melibatkan sesi diskusi, di mana para guru berkesempatan mencoba langsung penerapan HOT-Lab dan STB-Lab dalam mata pelajaran Fisika. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka memahami bagaimana strategi pembelajaran berbasis laboratorium dapat meningkatkan daya pikir siswa, terutama dalam aspek penalaran dan pemecahan masalah.” Ungkap pemateri. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka memahami bagaimana strategi pembelajaran berbasis laboratorium dapat meningkatkan daya pikir siswa, terutama dalam aspek penalaran dan pemecahan masalah.
Acara ini diakhiri dengan harapan bahwa hasil kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi para guru peserta, namun juga bagi siswa-siswa yang nantinya akan mendapatkan pembelajaran yang lebih kaya, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan kompetensi abad ke-21. Selain Dr. Adam Malik, beberapa dosen Prodi Pendidikan Fisika turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan kontribusi berupa penyuluhan dan pelatihan kepada para peserta. Mereka memaparkan berbagai metode dan teknik praktis untuk memanfaatkan HOT Lab dan STB-Lab dalam pembelajaran sehari-hari.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan, Prodi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung merencanakan untuk melanjutkan kegiatan PKM ini pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024. Pada pertemuan berikutnya, akan dilaksanakan workshop secara daring yang berfokus pada evaluasi penerapan model HOT-Lab dan STB-Lab. Sesi ini bertujuan memberikan kesempatan lebih lanjut bagi para guru untuk memperkuat pemahaman mereka mengenai strategi pembelajaran berbasis laboratorium dan mengeksplorasi praktik terbaik dalam pengajaran Fisika yang berpusat pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Diharapkan kegiatan lanjutan ini dapat semakin mendukung peningkatan kompetensi guru dalam mengajar Fisika secara kreatif, inovatif, dan efektif.
Kegiatan PKM ini juga didukung oleh pendanaan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Prodi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun anggaran 2024, yang memberikan dukungan penuh dalam upaya pengembangan kualitas pendidikan dan peningkatan kompetensi guru secara profesional. Dukungan ini memungkinkan terlaksananya rangkaian kegiatan yang bermanfaat bagi guru-guru IPA dan Fisika, sekaligus mendukung terwujudnya sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat pendidikan.
Dengan terlaksananya kegiatan PKM ini, Prodi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung berharap dapat terus menjalin kerja sama yang lebih erat dengan sekolah-sekolah di daerah Sumedang, serta berkontribusi lebih dalam pengembangan kualitas pendidikan di tingkat SMP/MTS.